Sumber : http://dhecun.blogspot.com/2012/11/script-efek-daun-jatuh-pada-blog.html#ixzz3EmYJFv4O

Senin, 13 Oktober 2014

Pendidikan Abad 21

PENDIDIKAN MASA DEPAN MENGHADAPI ABAD 21

A.     TANTANGAN-TANTANGAN DALAM ABAD 21
1.      Ketegangan antara global dengan lokal: Orang secara berangsur-angsur perlu menjadi warga negara dunia tanpa tercabutnya akar-akar budaya mereka dan karenanya turut serta berperan aktif sebagai bagian dalam kehidupan mereka berbangsa dan bermasyarakat di tempat mereka tinggal.
2.      Ketegangan antara universal dengan individual: kebudayaan pasti menjadi bersifat global, tetapi hanya bersifat sebagian-sebagian. Kita tidak dapat mengabaikan harapan-harapan yang dijanjikan oleh proses globalisasi dan juga resiko-resikonya, serta tak sedikitpun melupakan sifat unik manusia sebagai individu; dengan demikian resiko mereka, mereka harus memilih masa depan mereka sendiri dan berhasil mencapai sepenuhnya kemampuan mereka dalam khazanah kekayaan tradisi-tradisi budaya mereka yang terawat dengan baik dan budaya mereka sendiri dapat terancam oleh perkembangan mutakhir apabila tidak mereka sendiri yang merawatnya.
3.      Ketegangan antara tradisi dengan kemodernan:
4.      Ketegangan antara pertumbuhan jangka panjang dengan jangka pendek:
5.      Ketegangan antara perlunya kompetisi dengan kesamaan kesempatan:
6.      Ketegangan antara perluasan pengretahuan yang berlimpah ruah dengan kemampuan manusia untuk mencernanya:
7.      Akhirnya, faktor abadi lainnya adalah ketegangan antara spritual dengan material:

B.     VISI DALAM MENGHADAPI ABAD 21
1.      Dari Masyarakat Lokal Menuju Kepada Sebuah Masyarakat Dunia
a.       Saling ketergantungan didunia dan globalisasi merupakan kekuatan - kekuatan dalam kehidupan dewasa ini.
b.      Bahaya utama adalah sekelompok minoritas orang yang dapat menemukan cara yang berhasil tentang dunia baru yang akan datang dengan mayoritas orang yang merasa bahwa mereka berada didalam kekuasaan peristiwa-peristiwa yang terjadi sekarang, tidak berbicara tentang masa depan masyarakat, yang berkenaan dengan bahaya-bahaya yang menyebabkan suatu kemunduran demokrasi dan pemberontakan yang tersebar luas.
c.       Kita harus terbimbing oleh tujuan yang bercita-cita mengendalikan dunia yang terarah pada saling pengertian yang lebih besar, suatu rasa tanggung yang lebih besar dan solidaritas yang lebih besar, melalui penerimaan perbedaan-perbedaan spiritual dan kultural kita.
2.      Dari Kohesi Sosial Menuju Partisipasi Demokrasi
3.      Dari Pertumbuhan Ekonomi Menuju Perkembangan Manusia

C.     PRINSIP-PRINSIP PENDIDIKAN
1.      Empat Pilar Belajar
Pendidikan seumur hidup didasarkan pada empat pilar belajar yaitu :
-         belajar untuk mengetahui
-         belajar untuk berbuat
-         belajar untuk hidup bersama
-         belajar untuk menjadi dirinya sendiri
2.      Pendidikan Seumur Hidup
a.       Konsep belajar seumur hidupadalah kunci yang memberikan jalan bagi perbedaan tradisional anatara pendidikan awal dengan pendidikan berkelanjuitan
b.      Dalam pengibaratan yang baru, pendidikan berkelanjutan dipandang sebagai yang berlangsung jauh keluar dari apa yang tidak dipraktikkan, terutama di negara-negara berkembang, yaitu upgrading dengan pelatihan ulang dan konversi atau kursus promosi untuk orang-orang dewasa.
c.       Secara singkat belajar seumur hidup harus memberikan kemampuan bagi semuanya dengan penyediaan kesempatan bagi masyarakat.

D.    ARAH PERKEMBANGAN PENDIDIKAN
1.      Pendidikan Dasar sampai Universitas
Suatu masyarakat yang tepat untuk semua negara meskipun dari berbagai bentuk dan dengan tipe-tipe isi pendidikan yang berbeda-beda – penguatan pendidikan dasar yaitu penekanan pada pendidikan dasar dalam program-program pendidikan dasarnya. Yakni membaca, menulis, berhitung, tetapi juga kemampuan untuk mengekspresikan dirinya dalam suatu bahasa yang memberi dirinya kemampuan berdialog dan memahami.
Pendidikan menengah harus dikaji ulang dalam hubungan belajar seumur hidup. Prinsip kuncinya adalah menyusun suatu saluran-saluran yang beraneka ragam bagi individu untuk bersekolah, tanpa pernah menutup pintu bagi kemungkinan untuk kembali lagi masuk kedalam sistem pendidikan sekolah.
Universitas hendaknya menjadi pusat ditingkat yang lebih tinggi dari sistem pendidikan, yang mempunyai 4 fungsi pokok yaitu:
1.      Mempersiapkan mahasiswa untuk riset dan mengajar
2.      menyediakan program-program pelatihan khusus tingkat tinggi yang disesuaikan dengan kebutuhan ekonomi dan sosial
3.      Terbuka bagi semuanya, untuk memenuhi banyak aspek dari pendidikan seumur hidup dalam arti yang paling luas
4.      Kerjasama Internasional
2.      Guru-guru dalam upaya mencari cakrawala baru
Guru berkenaan pula dengan mewajibkan untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan. Kehidupan profesional mereka hendaknya tersusun sedemikian rupa sehingga mengakomodasi kesempatan, atau bahkan kewajiban, bagi mereka untuk lebih ahli dalam seni mereka dan memberikan manfaat dari tahap–tahap pengalaman dari berbagai kehidupan ekonomi, sosial dan budaya.
Meskipun mengajar pada dasarnya adalah kegiata perseorangan, dalam arti bahwa setiap guru diharuskan dengan tanggung jawab dan tugas-tugas profesional sendiri-sendiri, kerja tim adalah penting, terutama pada tingkat pendidikan menengah agar meningkatkan kualitas pendidikan dan menyesuaikan lebih dekat pada karakteristik-karakteristik khusus dan kelas-kelas atau kelompok-kelompok murid.
3.      Pilihan-pilihan bagi pendidik: faktor politik
Pemilihan sebuah tipe pendidikan berarti pemilihan suatu tipe masyarakat. Komisi menganjurkan pelaksanaan pengukuran untuk melibatkan macam-macam orang dan lembaga-lembaga yang aktif dimasyarakat yang berkenaan dengan pengambilan keputusan pendidikan: Desentralisasi administratif dan otonomi pembangunan pendidikan adalah kondusif dalam sebagian besar kasus, hal itu meyakinkan bagi pengembangan dan generalisasi pembaharuan.
Kemajuan informasi baru dan teknologi hendaknya meningkatkan penilaian umum yang membuka jalan untuk pengetahuan di dunia tentang masa yang akan datang, komisi memberikan rekomendasi:
a.       Keragaman dan peningkatan pendidikan jarak jauh dengan menggunakan teknologi-teknologi baru
b.      Penggunaan yang lebih besar teknologi-teknologi tersebut dalam pendidikan orang dewasa terutama dalam latihan in-service guru-guru.
c.       Penguatan sarana-prasarana negara berkembang dan kemajuan-kemajuan dalam bidang ini dan desiminasi teknologi-teknologi dalam keseluruhan masyarakat.
d.      Meluncurkan program-program untuk desiminasi teknologi-teknologi baru dibawah payung UNESCO.
4.      Kerjasama internasional pendidikan: Perkampungan secara global
Pada tingkat kerjasama Internasional suatu kebijakan tentang peningkatan pendidikan para gadis dan para perempuan hendaknya diupayakan berdasarkan semangat konferensi Beijing.
Tukar menukar yang menguntungkan hendaknya digalakkan agar menutup kerugian akibat yang merugikan dari kebijaksanaan-kebijaksanaan penyesuaian dan kebijaksanaan-kebijaksanaan pengurangan devisa defisit domestik dan luar negeri tentang pengeluaran pendidikan.
Sistem pendidikan hendaknya dibantu untuk memperoleh kekuatan dengan jalan menggalakkan aliansi-aliansi kerjasama antar mentri pada tingkat regional dan antar-negara dalam menghadapi masalah-masalah yang sama.
Dipandang dari sudut masa depan, suatu pengamatan UNESCO hendaknya dibentuk untuk melihat teknologi baru, evolusi perkembangannya dan pengaruh masa depannya, tidak hanya untuk sistem-sistem pendidikannyan tetapi juga untuk masyarakat.
Kerjasama intelektual dalam pendidikan hendaknya digalakkan dengan melalui perantara UNESCO seperti: jabatan-jabatan guru besar UNESCO, sekolah-sekolah yang dipersatukan dalam kerjasama, penyebaran yang tepat tentang pengetahuan antar negara, desiminasi teknologi-teknologi dan pertukaran-pertukaran siswa guru dan peneliti.

E.     IMPLIKASI BAGI PENDIDIKAN INDONESIA
1.      Landasan Futuralistik
Indonesia sebagai anggota PBB sudah sepantasnya apabila hasil komisi Internasional tentang pendidikan menjadi bahan kajian utama dalam rangka pembangunan Indonesia yang disebut sebagai  salah satu landasan futuralistik.
2.      Tujuan Pengkajian
Menangkap situasi Internasional dan mengkaji visi dan prinsip-prinsip pendidikan untuk menilainya secara cermat dan mengadopsinya hal-hal yang dapat dilaksanakan dalam pembangunan pendidikan Indonesia.
3.      Bentuk Sifat Pengkajian
a.       Pengkajian kebijaksanaan pendidikan
b.      Pengkajian yang bersifat menemukan alternatif-alternatif untuk meningkatkan implementasi pendidikan nasional yang berstandart internasional dan menguatkannya hubungan internasional yang dapat menguntungkan peningkatan mutu pendidikan.
c.       Pengkajian merupakan upaya pemaduan cita-cita internasional dengan cita-cita dan kondisi nasional.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar