PENDIDIKAN MASA DEPAN MENGHADAPI ABAD 21
A. TANTANGAN-TANTANGAN DALAM ABAD 21
1. Ketegangan antara global dengan
lokal: Orang secara berangsur-angsur perlu menjadi warga negara dunia
tanpa tercabutnya akar-akar budaya mereka dan karenanya turut serta
berperan aktif sebagai bagian dalam kehidupan mereka berbangsa dan
bermasyarakat di tempat mereka tinggal.
2. Ketegangan antara universal dengan individual:
kebudayaan pasti menjadi bersifat global, tetapi hanya bersifat
sebagian-sebagian. Kita tidak dapat mengabaikan harapan-harapan yang
dijanjikan oleh proses globalisasi dan juga resiko-resikonya, serta tak
sedikitpun melupakan sifat unik manusia sebagai individu; dengan
demikian resiko mereka, mereka harus memilih masa depan mereka sendiri
dan berhasil mencapai sepenuhnya kemampuan mereka dalam khazanah
kekayaan tradisi-tradisi budaya mereka yang terawat dengan baik dan
budaya mereka sendiri dapat terancam oleh perkembangan mutakhir apabila
tidak mereka sendiri yang merawatnya.
3. Ketegangan antara tradisi dengan kemodernan:
4. Ketegangan antara pertumbuhan jangka panjang dengan jangka pendek:
5. Ketegangan antara perlunya kompetisi dengan kesamaan kesempatan:
6. Ketegangan antara perluasan pengretahuan yang berlimpah ruah dengan kemampuan manusia untuk mencernanya:
7. Akhirnya, faktor abadi lainnya adalah ketegangan antara spritual dengan material:
B. VISI DALAM MENGHADAPI ABAD 21
1. Dari Masyarakat Lokal Menuju Kepada Sebuah Masyarakat Dunia
a. Saling ketergantungan didunia dan globalisasi merupakan kekuatan - kekuatan dalam kehidupan dewasa ini.
b. Bahaya
utama adalah sekelompok minoritas orang yang dapat menemukan cara yang
berhasil tentang dunia baru yang akan datang dengan mayoritas orang yang
merasa bahwa mereka berada didalam kekuasaan peristiwa-peristiwa yang
terjadi sekarang, tidak berbicara tentang masa depan masyarakat, yang
berkenaan dengan bahaya-bahaya yang menyebabkan suatu kemunduran
demokrasi dan pemberontakan yang tersebar luas.
c. Kita
harus terbimbing oleh tujuan yang bercita-cita mengendalikan dunia yang
terarah pada saling pengertian yang lebih besar, suatu rasa tanggung
yang lebih besar dan solidaritas yang lebih besar, melalui penerimaan
perbedaan-perbedaan spiritual dan kultural kita.
2. Dari Kohesi Sosial Menuju Partisipasi Demokrasi
3. Dari Pertumbuhan Ekonomi Menuju Perkembangan Manusia
C. PRINSIP-PRINSIP PENDIDIKAN
1. Empat Pilar Belajar
Pendidikan seumur hidup didasarkan pada empat pilar belajar yaitu :
- belajar untuk mengetahui
- belajar untuk berbuat
- belajar untuk hidup bersama
- belajar untuk menjadi dirinya sendiri
2. Pendidikan Seumur Hidup
a. Konsep
belajar seumur hidupadalah kunci yang memberikan jalan bagi perbedaan
tradisional anatara pendidikan awal dengan pendidikan berkelanjuitan
b. Dalam
pengibaratan yang baru, pendidikan berkelanjutan dipandang sebagai yang
berlangsung jauh keluar dari apa yang tidak dipraktikkan, terutama di
negara-negara berkembang, yaitu upgrading dengan pelatihan ulang dan
konversi atau kursus promosi untuk orang-orang dewasa.
c. Secara singkat belajar seumur hidup harus memberikan kemampuan bagi semuanya dengan penyediaan kesempatan bagi masyarakat.
D. ARAH PERKEMBANGAN PENDIDIKAN
1. Pendidikan Dasar sampai Universitas
Suatu
masyarakat yang tepat untuk semua negara meskipun dari berbagai bentuk
dan dengan tipe-tipe isi pendidikan yang berbeda-beda – penguatan
pendidikan dasar yaitu penekanan pada pendidikan dasar dalam
program-program pendidikan dasarnya. Yakni membaca, menulis, berhitung,
tetapi juga kemampuan untuk mengekspresikan dirinya dalam suatu bahasa
yang memberi dirinya kemampuan berdialog dan memahami.
Pendidikan
menengah harus dikaji ulang dalam hubungan belajar seumur hidup.
Prinsip kuncinya adalah menyusun suatu saluran-saluran yang beraneka
ragam bagi individu untuk bersekolah, tanpa pernah menutup pintu bagi
kemungkinan untuk kembali lagi masuk kedalam sistem pendidikan sekolah.
Universitas hendaknya menjadi pusat ditingkat yang lebih tinggi dari sistem pendidikan, yang mempunyai 4 fungsi pokok yaitu:
1. Mempersiapkan mahasiswa untuk riset dan mengajar
2. menyediakan program-program pelatihan khusus tingkat tinggi yang disesuaikan dengan kebutuhan ekonomi dan sosial
3. Terbuka bagi semuanya, untuk memenuhi banyak aspek dari pendidikan seumur hidup dalam arti yang paling luas
4. Kerjasama Internasional
2. Guru-guru dalam upaya mencari cakrawala baru
Guru
berkenaan pula dengan mewajibkan untuk meningkatkan pengetahuan dan
ketrampilan. Kehidupan profesional mereka hendaknya tersusun sedemikian
rupa sehingga mengakomodasi kesempatan, atau bahkan kewajiban, bagi
mereka untuk lebih ahli dalam seni mereka dan memberikan manfaat dari
tahap–tahap pengalaman dari berbagai kehidupan ekonomi, sosial dan
budaya.
Meskipun
mengajar pada dasarnya adalah kegiata perseorangan, dalam arti bahwa
setiap guru diharuskan dengan tanggung jawab dan tugas-tugas profesional
sendiri-sendiri, kerja tim adalah penting, terutama pada tingkat
pendidikan menengah agar meningkatkan kualitas pendidikan dan
menyesuaikan lebih dekat pada karakteristik-karakteristik khusus dan
kelas-kelas atau kelompok-kelompok murid.
3. Pilihan-pilihan bagi pendidik: faktor politik
Pemilihan
sebuah tipe pendidikan berarti pemilihan suatu tipe masyarakat. Komisi
menganjurkan pelaksanaan pengukuran untuk melibatkan macam-macam orang
dan lembaga-lembaga yang aktif dimasyarakat yang berkenaan dengan
pengambilan keputusan pendidikan: Desentralisasi administratif dan otonomi pembangunan pendidikan adalah kondusif dalam sebagian besar kasus, hal itu meyakinkan bagi pengembangan dan generalisasi pembaharuan.
Kemajuan
informasi baru dan teknologi hendaknya meningkatkan penilaian umum yang
membuka jalan untuk pengetahuan di dunia tentang masa yang akan datang,
komisi memberikan rekomendasi:
a. Keragaman dan peningkatan pendidikan jarak jauh dengan menggunakan teknologi-teknologi baru
b. Penggunaan
yang lebih besar teknologi-teknologi tersebut dalam pendidikan orang
dewasa terutama dalam latihan in-service guru-guru.
c. Penguatan sarana-prasarana negara berkembang dan kemajuan-kemajuan dalam bidang ini dan desiminasi teknologi-teknologi dalam keseluruhan masyarakat.
d. Meluncurkan program-program untuk desiminasi teknologi-teknologi baru dibawah payung UNESCO.
4. Kerjasama internasional pendidikan: Perkampungan secara global
Pada
tingkat kerjasama Internasional suatu kebijakan tentang peningkatan
pendidikan para gadis dan para perempuan hendaknya diupayakan
berdasarkan semangat konferensi Beijing.
Tukar
menukar yang menguntungkan hendaknya digalakkan agar menutup kerugian
akibat yang merugikan dari kebijaksanaan-kebijaksanaan penyesuaian dan
kebijaksanaan-kebijaksanaan pengurangan devisa defisit domestik dan luar
negeri tentang pengeluaran pendidikan.
Sistem
pendidikan hendaknya dibantu untuk memperoleh kekuatan dengan jalan
menggalakkan aliansi-aliansi kerjasama antar mentri pada tingkat
regional dan antar-negara dalam menghadapi masalah-masalah yang sama.
Dipandang
dari sudut masa depan, suatu pengamatan UNESCO hendaknya dibentuk untuk
melihat teknologi baru, evolusi perkembangannya dan pengaruh masa
depannya, tidak hanya untuk sistem-sistem pendidikannyan tetapi juga
untuk masyarakat.
Kerjasama
intelektual dalam pendidikan hendaknya digalakkan dengan melalui
perantara UNESCO seperti: jabatan-jabatan guru besar UNESCO,
sekolah-sekolah yang dipersatukan dalam kerjasama, penyebaran yang tepat
tentang pengetahuan antar negara, desiminasi teknologi-teknologi dan
pertukaran-pertukaran siswa guru dan peneliti.
E. IMPLIKASI BAGI PENDIDIKAN INDONESIA
1. Landasan Futuralistik
Indonesia
sebagai anggota PBB sudah sepantasnya apabila hasil komisi
Internasional tentang pendidikan menjadi bahan kajian utama dalam rangka
pembangunan Indonesia yang disebut sebagai salah satu landasan futuralistik.
2. Tujuan Pengkajian
Menangkap
situasi Internasional dan mengkaji visi dan prinsip-prinsip pendidikan
untuk menilainya secara cermat dan mengadopsinya hal-hal yang dapat
dilaksanakan dalam pembangunan pendidikan Indonesia.
3. Bentuk Sifat Pengkajian
a. Pengkajian kebijaksanaan pendidikan
b. Pengkajian
yang bersifat menemukan alternatif-alternatif untuk meningkatkan
implementasi pendidikan nasional yang berstandart internasional dan
menguatkannya hubungan internasional yang dapat menguntungkan
peningkatan mutu pendidikan.
c. Pengkajian merupakan upaya pemaduan cita-cita internasional dengan cita-cita dan kondisi nasional.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar